Rabu, 13 Februari 2013

Magic For Kids


Sulap merupakan seni yang bersifat universal. Pada era modern ini, sulap bukan lagi menjadi suatu pertunjukan yang sangat mahal dan hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan seperti pada zaman dahulu. Sekarang sulap bisa dinikmati semua kalangan, baik laki – laki, perempuan, dewasa, remaja, dan tak terkecuali anak – anak. Diantara semua kalangan, bermain sulap di depan anak – anak sebenarnya menjadi hal yang jauh lebih mudah dibandingkan bermain sulap di depan orang dewasa atau kalangan remaja. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak – anak masih terus berimajinasi tentang hal – hal yang sebenarnya “tidak akan bisa terjadi” dan mereka sangat menyukai hal – hal yang terlihat “ajaib” bagi mereka. Tetapi, tentu tidak bisa sembarangan untuk bisa sukses bermain sulap di depan anak – anak. Tidak jarang ketika saya bermain sulap di depan anak – anak, mereka malah asyik sendiri dengan kegiatan mereka dan tidak memperhatikan apa yang saya lakukan. Ada beberapa faktor utama yang harus Anda perhatikan agar pertunjukan Anda bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi bisa dikenang oleh anak – anak yang melihatnya. Pada artikel ini, saya akan membagikan beberapa tips bermain sulap di depan anak – anak yang saya telah rangkum menurut pengalaman saya ketika bermain sulap di depan anak – anak.

#1. Pilih Permainan yang Ringan


Ketika bermain sulap di depan anak – anak, tentu sangat tidak mungkin jika Anda bermain permainan mentalism yang rumit atau permainan mathmagic yang mungkin malah akan membuat anak – anak pusing dan tidak mau menonton Anda, dan juga jangan melakukan permainan – permainan yang terlampau ekstrem. Hal ini bertujuan agar anak – anak tidak meniru apa yang Anda lakukan. Pilihlah permainan yang ringan, menyenangkan, dan “ajaib”. Arti kata ajaib disini adalah bagaimana Anda bisa membuat hal yang sebenarnya tidak mungkin terjadi di dunia nyata menjadi sebuah kenyataan. Seperti misalnya efek membuat benda melayang, membuat seseorang melayang, merubah benda, merubah warna balon, memunculkan sebuah benda dari kantong atau tangan yang kosong, menghilangkan benda, dsb.

#2. Gunakan Kalimat yang Sederhana


Satu hal penting lagi yang harus Anda perhatikan adalah gaya berbahasa Anda. Anda tentu harus bisa membedakan cara Anda berbicara dengan seorang dewasa dan cara Anda berbicara dengan seorang anak. Gunakan kalimat – kalimat atau kata yang mudah dipahami dan dicerna oleh anak – anak dan jangan gunakan kalimat yang terlalu berbelit – belit. Misalkan ketika Anda bermain di depan orang dewasa atau remaja Anda menggunakan kata “melayang”, maka akan lebih baik dan lebih mudah dimengeri oleh anak – anak jika Anda menggunakan kata “terbang”. Gunakanlah kalimat – kalimat yang menarik dan bersahabat di telinga anak – anak agar perhatian anak – anak tetap tertuju kepada Anda.

#3. Gunakan Nama
 

Anak – anak mungkin akan merasa lebih akrab dan lebih nyaman ketika dia dipanggil dengan namanya dibandingkan dengan dipanggil dengan “kamu”. Panggillah semua anak yang bermain dengan Anda menggunakan namanya. Termasuk ketika Anda menyebutkan diri Anda, ada baiknya jika Anda menggunakan kata ganti kakak, kak Bagas (nama Anda), oom, atau bapak dibandingkan dengan kata ganti “saya” yang nampaknya terlalu formal ketika Anda bermain di depan anak – anak. Akan lebih menarik juga jika peralatan, hewan, atau properti Anda yang lain juga Anda beri nama.

#4. Buat Mereka Tertawa

Tujuan dari pertunjukan sulap adalah membuat orang yang melihatnya terhibur, tersenyum, atau tertawa. Hal ini juga harus Anda terapkan ketika Anda bermain sulap di depan anak – anak. Sesekali buatlah hal lucu di tengah – tengah permainan Anda yang mengundang tawa anak – anak. Hal ini juga bertujuan agar anak – anak tidak asyik sendiri dengan kegiatan lain dan merasa lebih penasaran dengan apa yang akan Anda lakukan. Suara tawa dari anak – anak yang menonton juga menjadi kepuasan batin tersendiri untuk saya. Selain berarti anak – anak tersebut puas dengan apa yang saya persembahkan, saya juga merasa berhasil dengan apa yang saya lakukan. Selain itu, jaga kondisi pertunjukan Anda untuk jangan sampai terlampau serius. Sesekali boleh Anda bubuhi dengan adegan – adegan yang membuat anak – anak tegang, tetapi setelah itu lakukanlah hal yang bisa membuat anak – anak tersenyum dan tertawa lepas.

#5. Libatkan Mereka


Ketika pertunjukan berlangsung, sesekali libatkan seseorang dari mereka atau semuanya dalam permainan Anda. Mungkin untuk hanya sekadar memegangi kantong hitam, tongkat, atau bahkan bisa Anda libatkan dalam permainan Anda. Karena kebanyakan anak – anak akan sangat antusias ketika mereka diajak untuk melakukan hal – hal yang baru, apalagi Anda mengajaknya untuk melakukan hal yang spektakuler dan ajaib bagi mereka.

Itu tadi adalah 5 tips dari saya ketika Anda bermain sulap di depan anak – anak, baik ketika Anda mengisi acara pesta ulang tahun, ketika acara kumpul keluarga yang melibatkan banyak anak – anak, atau ketika Anda sedang melakukan street magic. Tetapi selain 5 hal penting tadi, ada 1 hal penting lagi yang tidak kalah pentingnya. Ketika Anda akan bermain sulap di depan anak – anak, Anda juga harus terlebih dahulu memprediksikan berapa kira – kira usia anak yang akan Anda ajak bermain. Umumnya anak yang masih sangat polos dan mudah percaya dengan hal – hal magis adalah anak usia 5 – 9 tahun. Ketika anak mulai menginjak usia 10 – 14 tahun, anak sudah mulai akan mencerna dan mencoba mencaritahu bagaimana Anda melakukan hal – hal ajaib tersebut. Saya sarankan ketika Anda bermain dengan akan 10 – 14 tahun Anda mainkan trik – trik yang sedikit lebih rumit dari trik yang Anda mainkan untuk anak 5 – 9 tahun. Sekian tips dari saya, semoga bisa bermanfaat untuk teman – teman pesulap sebangsa dan setanah air.  (bds)

sumber:  http://www.wikumagic.org/2013/01/how-to-do-magic-for-kids.html

Kamis, 07 Februari 2013

Kehidupan Elang



Berkaca Pada Kehidupan Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.


Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga

sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan.....suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.


Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.



Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi !



Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.



Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu.

Milikilah perubahan bukan hanya untuk bertahan tetapi juga menjadi yang lebih baik.

sumber: http://forum.kompas.com/urban-life/18843-berkaca-pada-kehidupan-elang.html